Car Free Day (CFD) Spesial " SEHAT MERDEKA UNTUK INDONESIA "
Dalam rangka menyemarakkan Bulan Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 Tahun 2025, Panitia Sidang Jemaat ke-12 GKI Ekklesia Pemda Doyo Baru, dibawah arahan dan petunjuk Pemerintah Daerah Kabupaten Jayapura secara kolaboratif akan menyelenggarakan kegiatan Car Free Day (CFD) Spesial bertema “Sehat Merdeka untuk Indonesia”, yang akan dilaksanakan pada Hari Jumat, 1 Agustus 2025 di area Car Free Day, Kabupaten Jayapura.
Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong partisipasi masyarakat dalam membangun gaya hidup sehat, mempererat kebersamaan lintas komunitas, serta meneguhkan semangat kebangsaan dalam suasana merdeka dan inklusif. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi momentum untuk menyuarakan penolakan terhadap rasisme dan politisasi agama, serta meningkatkan kualitas demokrasi kearah yang lebih baik.
Berbagai rangkaian acara akan digelar seperti jalan santai, senam bersama, edukasi kesehatan, donor darah, bazar UMKM, kampanye lingkungan, serta kupon undian berhadiah untuk menarik partisipasi aktif masyarakat. Kegiatan ini didukung oleh Pemerintah Kabupaten Jayapura, TNI/POLRI, BUMN/BUMD, organisasi keagamaan, sosial, dan politik, serta mitra sponsor lainnya.
Kegiatan ini diharapkan menjadi wujud sinergi antara gereja, masyarakat, dan pemerintah dalam membangun kehidupan bersama yang sehat, merdeka, dan toleran di tanah Papua.
ADVOKASI PENGAKUAN MASYARAKAT HUKUM ADAT (MHA) OKTIM/ORIA BERBASIS GEREJA
Terkait dengan Rencana Tour Rohani Panitia Sidang Jemaat ke-12 GKI Ekklesia Pemda Doyo Baru Ke Jemaat GKI Rehobot Lereh Klasis GKI Nawa Wirwai.
Mengusung inisiatif advokasi pengakuan Masyarakat Hukum Adat (MHA) Oktim/Oria yang bermukim di wilayah Distrik Kaureh, Kabupaten Jayapura, melalui pendekatan berbasis gereja. Kegiatan ini diintegrasikan dalam rangkaian Tour Rohani Kolaboratif Jemaat GKI Ekklesia Pemda Doyo Baru bersama Jemaat-jemaat Tetangga Se-Klasis GKI Waibu Moi, dengan Prakarsa dan Komando Oleh Panitia Sidang Jemaat ke-12 GKI Ekklesia Pemda Doyo Baru ke Jemaat Rehoboth Lereh dan Jemaat-jemaat Tetangga se-Klasis Nawa Wirwai.
Inti dari kegiatan adalah penyelenggaraan ibadah syukur HUT ke-69 GKI di Tanah Papua tanggal 26 Oktober 2025, yang dipadukan dengan sosialisasi pentingnya pengakuan MHA dan penyampaian informasi tentang status serta perlindungan wilayah adat, sebagai bentuk kepedulian gereja terhadap keadilan sosial dan hak atas tanah masyarakat adat.
MHA Oktim/Oria adalah komunitas adat dengan sistem sosial dan budaya yang khas, mendiami beberapa kampung seperti Oria, Oktim, Meagama, Muara Nawa, dan Ibub. Memiliki struktur adat yang kuat, adat istiadat aktif, serta keterikatan spiritual dengan wilayahnya. Namun hingga kini belum memperoleh pengakuan formal dari pemerintah daerah.
Gereja hadir sebagai jembatan iman dan aksi sosial yang menyuarakan kepentingan masyarakat adat sebagai bagian dari pelayanan holistiknya. Melalui sinergi antara gereja, masyarakat, dan pemerintah, diharapkan dapat mendorong percepatan proses pengakuan wilayah adat Oktim/Oria secara sah.
TIME LINE & PROGRESS RENCANA KERJA PANITIA SIDANG JEMAAT XII GKI EKKLESIA PDB TAHUN 2025
Sampai dengan Kamis, 31 Juli 2025



1. Car Free Day Spesial Kemerdekaan RI ke-80
- Jadwal: 1 Agustus 2025
- Rencana Biaya: Rp125.000.000
- Sumber: Bupati Jayapura & sponsor
- Target Output: Penjualan 500 lembar kupon (total pemasukan kas Rp17.500.000)
- Status: Dibatalkan (karena defisit anggaran Pemda, dialihkan ke 2026)
Analisa:
Acara ini potensial mendatangkan dana sekaligus menggaungkan peran gereja dalam perayaan kemerdekaan. Namun, defisit anggaran Pemda membuat perluasan ke sektor sponsor swasta jadi kunci jika diaktifkan kembali. Mengingat antusiasme masyarakat Jayapura terhadap kegiatan publik seperti Car Free Day, panitia bisa mulai pendekatan ke pelaku usaha lokal (kafe, perbankan, BUMD/BUMN, dll.) untuk kolaborasi sejak awal.
Motivasi:
“Walau ditunda, semangatnya jangan mati. Ini bukan kegagalan, tapi peluang untuk menyusun strategi lebih matang. Panitia harus solid menyiapkan konsep yang lebih menjual bagi sponsor agar di tahun depan bisa berjalan besar.”
2. Turnamen Gaplek Merah Putih
- Jadwal: 13–15 Agustus 2025
- Rencana Biaya: Rp30.000.000
- Sumber: Kepala Distrik Waibu & patnership
- Pendapatan Kas: Rp5.000.000 dari penjualan makanan/minuman
- Status: Berproses (menunggu petunjuk)
Analisa:
Kegiatan sederhana dengan biaya ringan, namun bisa menguatkan relasi dengan pemerintah distrik dan masyarakat lokal. Pengembangan potensi sponsor lokal (misalnya toko kelontong, usaha UMKM) dapat menambah pemasukan.
Motivasi:
“Turnamen ini bukan sekadar lomba gaplek, tetapi wadah kebersamaan. Mari tunjukkan bahwa gereja hadir di tengah masyarakat dengan suka cita dan kerja sama.”
3. Tour Rohani Advokasi Masyarakat Hukum Adat (MHA) di Jemaat Rehobot Lereh
- Jadwal: 26 Oktober 2025
- Rencana Biaya: Rp80.000.000
- Sumber: Gubernur Papua, Bupati Jayapura, Sinode GKI, sponsor
- Pendapatan: Rp25.000.000 dari 100 tiket
- Status: Belum berproses
Analisa:
Kegiatan ini sarat makna karena mengangkat advokasi MHA, selaras dengan isu strategis di Papua. Dukungan Pemprov dan Sinode menjadi peluang besar. Jika dilaksanakan dengan kemasan yang menggugah, ini bisa menarik sponsor dari LSM, lembaga adat, bahkan CSR perusahaan.
Motivasi:
“Ini bukan sekadar tour, tetapi panggilan untuk mendengar suara adat. Mari kita wujudkan perjalanan ini sebagai bentuk nyata gereja yang berpihak pada masyarakat.”
4. Sidang Jemaat XII
- Jadwal: Minggu III November 2025
- Rencana Biaya: Rp50.000.000
- Sumber: Usaha Dana & Kas Jemaat
- Status: Berproses (menunggu petunjuk Wakil Bupati)
Analisa:
Ini acara inti yang harus sukses. Dana bisa diperkuat melalui usaha internal jemaat (makan sumbang, penjualan merchandise, dll.). Dukungan Wakil Bupati diharapkan memperkuat sisi formalitas dan bantuan dana.
Motivasi:
“Sidang Jemaat adalah puncak karya kita. Mari bekerja bersama, bukan hanya untuk acara, tetapi untuk masa depan pelayanan di gereja ini.”
5. Desain & Cetak Kalender 2026
- Jadwal: Minggu I Desember 2025
- Rencana Biaya: Rp2.500.000
- Pendapatan: Rp20.000.000 dari penjualan 100 kalender
- Status: Menunggu keputusan PHMJ
Analisa:
Peluang keuntungan cukup besar (margin tinggi). Kalender bisa dipadukan dengan konten khas lokal (foto pelayanan, pemandangan Sentani, kutipan rohani), sehingga menarik pembeli.
Motivasi:
“Kecil biayanya, besar hasilnya. Kalender ini bisa jadi kenangan sekaligus sumber dana. Mari kita kreatif mengemasnya agar banyak yang tertarik.”
6. Ibadah Pembukaan Tahun Pelayanan 2026 (Lepas Sambut & Pembubaran Panitia)
- Jadwal: Minggu III Januari 2026
- Rencana Biaya: Rp7.000.000
- Pendapatan: Rp42.500.000 dari penjualan paket prasmanan & pantry
- Status: Menunggu keputusan PHMJ
Analisa:
Acara ini menjadi penutup yang meriah. Potensi keuntungan besar jika promosi dan konsepnya matang. Dukungan jemaat dalam bentuk partisipasi (membeli paket) adalah kunci.
Motivasi:
“Ini bukan hanya perayaan, tetapi momentum syukur. Mari kita rayakan hasil kerja dengan kebersamaan dan berkat yang melimpah.”
Kesimpulan & Ajakan
- Peluang pembiayaan: Bisa diperkuat dengan kombinasi sponsor swasta, CSR, usaha jemaat, dan pendekatan intensif ke Pemda/Sinode.
- Spirit panitia: Tetap kompak, saling mendukung, dan kreatif mencari solusi. Setiap kegiatan bukan sekadar penggalangan dana, tetapi perwujudan pelayanan yang menjawab kebutuhan gereja & masyarakat.
“Mari teguh, setia, dan saling menopang. Setiap agenda ini adalah kesempatan untuk memuliakan Tuhan melalui kerja sama dan kasih yang nyata.”