Pengembalaan Panitia Sidang Jemaat Ke-12 GKI Ekklesia Pemda Doyo Baru

YEREMIA DIPANGGIL DAN DIUTUS
Jumat, 9 Mei 2025
__Pengajaran Menurut Yeremia 1:4–10 (TB)__
4** Firman TUHAN datang kepadaku, bunyinya:
5** “Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa.”
6** Maka aku menjawab: “Ah, Tuhan ALLAH! Sesungguhnya aku tidak pandai berbicara, sebab aku ini masih muda.”
7** Tetapi TUHAN berfirman kepadaku: “Jangan katakan: Aku ini masih muda, tetapi kepada siapapun engkau Kuutus, haruslah engkau pergi, dan apapun yang Kuperintahkan kepadamu, haruslah kausampaikan.
8** Jangan takut kepada mereka, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau,” demikianlah firman TUHAN.
9** Lalu TUHAN mengulurkan tangan-Nya dan menjamah mulutku; firman TUHAN kepadaku: “Sesungguhnya, Aku menaruh perkataan-perkataan-Ku ke dalam mulutmu.
10** Ketahuilah, pada hari ini Aku mengangkat engkau atas bangsa-bangsa dan kerajaan-kerajaan untuk mencabut dan merobohkan, membinasakan dan meruntuhkan, membangun dan menanam.”
Tafsir dan Penjelasan
1.**Pemilihan Tuhan yang Kekal (Ayat 5)
Tuhan menyatakan bahwa Yeremia telah dikenal, dikuduskan, dan ditetapkan *bahkan sebelum lahir*. Ini menunjukkan bahwa panggilan Allah bersifat *proaktif dan berdaulat*, bukan reaktif terhadap kapasitas manusia. Yeremia tidak menjadi nabi karena prestasi pribadi, tetapi karena penetapan ilahi.
Aplikasi : Tuhan punya rencana atas hidup setiap orang jauh sebelum kita menyadarinya. Kita tidak kebetulan hidup—ada tujuan ilahi di balik keberadaan kita.
2.**Keberatan Manusia dan Kelemahan Diri (Ayat 6)
Yeremia merasa tidak pantas karena masih muda dan tidak pandai bicara. Ini mencerminkan respons manusiawi terhadap panggilan besar—rasa takut, ketidakmampuan, dan keraguan diri.
Aplikasi : Banyak orang merasa tidak layak melayani karena keterbatasan pribadi. Tapi Tuhan tidak mencari orang yang sempurna, melainkan yang bersedia.
3.**Penyertaan Tuhan Memberi Kuasa (Ayat 7-8)
Tuhan menegaskan bahwa usia bukan hambatan. Penekanan bukan pada kemampuan Yeremia, tetapi pada *ketaatan dan penyertaan Tuhan*. “Jangan takut, sebab Aku menyertai engkau.”
Aplikasi : Keberanian dalam pelayanan lahir dari keyakinan akan penyertaan Tuhan, bukan dari kepercayaan diri semata.
4.**Pengudusan dan Pengutusan (Ayat 9)
Tuhan menjamah mulut Yeremia—tindakan simbolis bahwa perkataan Yeremia berasal dari Tuhan. Dia bukan hanya berbicara atas nama Tuhan, tapi *dengan kuasa Tuhan*.
Aplikasi : Setiap pelayanan atau pewartaan yang sejati harus bersumber dari firman Tuhan, bukan opini pribadi.
5.**Tugas yang Berat dan Ganda (Ayat 10)
Yeremia diangkat untuk tugas besar: *menghancurkan dan membangun*. Pelayanan profetik tak hanya menenangkan, tapi juga mengguncang. Ia harus menyuarakan kebenaran, meski menyakitkan, namun juga memberi harapan.
Aplikasi : Terkadang kita dipanggil untuk mengoreksi dan menegur, namun tetap harus mengarahkan orang pada pemulihan dan pertumbuhan rohani.
Kesimpulan
Yeremia 1:4–10 mengajarkan bahwa:
* Tuhan memanggil dan menetapkan kita sejak semula.
* Kita tidak boleh menolak panggilan Tuhan karena kelemahan pribadi.
* Kuasa Tuhan menyertai mereka yang Ia utus.
* Tugas kita adalah menjadi corong kebenaran dan alat pemulihan-Nya.


Keren ruang infonya, tp tlng interaksi normatif penghuni rayon, biar jls platform ini brmanfaat