Pondasi Firman TUHAN Mengawali Rapat Perdana Panitia Sidang

Rayon I – Doyo Baru, 1 Juni 2025, __ Karena kami pilihan-NYA untuk masa sukar saat sekarang, maka ketahuilah dan camkanlah ini “Tuhan Mendengar Seruan Umat-Nya di Tengah Peperangan Rohani”
Bacaan Alkitab: Wahyu 20:1-6
Saudara-saudari yang saya kasihi dalam Tuhan Yesus Kristus,
Hari ini kita akan mengawali seluruh rangkain kerja kita sebagai Panitia Sidang Jemaat Ke-12 Tahun 2025 GKI Ekklesia Pemda Doyo Baru dengan secara bersama-sama ada dalam Rapat Perdana Panitia, pukul 16.00 wit sore nanti, maka untuk mendasari waktu-waktu yang akan kita gumuli dalam tugas sebagaimana adanya maka renungkanlah bagian firman Tuhan yang penuh simbol dan makna profetik ini, yang menjadi pengajaran dan perenungan secara sinodal dimimbar-mimbar GKI diseluruh Tanah Papua pada hari ini Minggu, 1 Juni 2025
Wahyu 20:1-6. Ayat-ayat ini berbicara tentang pengurungan Iblis dan masa seribu tahun pemerintahan Kristus bersama para kudus. Mungkin banyak dari kita bertanya-tanya: apa hubungannya bagian ini dengan tema kita hari ini, “Tuhan mendengar seruan setiap orang”?
Mari kita lihat lebih dalam. Kitab Wahyu bukan hanya tentang akhir zaman, tetapi juga sebuah penghiburan besar bagi umat Tuhan yang sedang menderita, yang merasa terjepit, tertindas, atau ditinggalkan. Di tengah situasi sulit, seruan umat Tuhan tidak pernah sia-sia. Tuhan mendengarnya. Bahkan, Tuhan sudah menyediakan jawaban yang jauh lebih besar dari yang bisa kita pikirkan.
Penjelasan Teks Wahyu 20:1-6
1. Ayat 1-3 – Iblis Dibelenggu untuk Seribu Tahun
Di sini kita melihat bahwa seorang malaikat turun dari sorga, memegang kunci jurang maut dan rantai besar. Ia menangkap Iblis dan membelenggunya selama seribu tahun. Ini menunjukkan otoritas mutlak Tuhan atas kuasa kejahatan.
➡️ Makna bagi kita:
Ketika umat berseru kepada Tuhan dalam penderitaan karena kejahatan, penindasan, dan kekacauan, Tuhan tidak tinggal diam. Dia mengintervensi. Dia membelenggu kuasa jahat. Tuhan mendengar seruan kita dan bertindak untuk membatasi kuasa Iblis.
2. Ayat 4 – Pemerintahan Bersama Kristus
Orang-orang yang mati sebagai martir karena iman mereka dibangkitkan dan memerintah bersama Kristus selama seribu tahun.
➡️ Makna bagi kita:
Seruan mereka yang dianiaya, ditolak, bahkan dibunuh karena kesetiaan kepada Yesus, tidak sia-sia. Tuhan mendengar dan membangkitkan mereka. Ini adalah pesan harapan dan keadilan bagi mereka yang terus setia meski mengalami kesulitan. Ini juga panggilan bagi kita untuk tetap setia, karena ada upah kekal menanti.
3. Ayat 5-6 – Kebangkitan Pertama dan Berkatnya
Mereka yang mendapat bagian dalam kebangkitan pertama disebut “berbahagia dan kudus.” Atas mereka, kematian kedua tidak berkuasa.
➡️ Makna bagi kita:
Tuhan bukan hanya mendengar seruan kita secara jasmani—Dia mendengar jeritan terdalam jiwa kita: keinginan akan keadilan, kelegaan, dan hidup kekal. Dia menjanjikan hidup yang menang bersama-Nya bagi setiap orang yang berseru kepada-Nya dan setia.
Kaitan dengan Tema “Tuhan Mendengar Seruan Setiap Orang”
Dalam konteks jemaat mula-mula, kitab Wahyu ditulis kepada gereja-gereja yang sedang dalam tekanan besar. Mereka berseru kepada Tuhan di tengah penganiayaan. Melalui Wahyu 20, Tuhan menjawab:
- Aku mendengar seruanmu.
- Aku akan membelenggu Iblis.
- Aku akan membangkitkan kamu.
- Aku akan memerintah bersama kamu.
Dalam konteks kita hari ini, di Tanah Papua, banyak seruan masih naik ke hadapan Tuhan:
- Seruan keadilan dari masyarakat adat.
- Seruan pengakuan hak atas tanah dan hutan adat.
- Seruan penguatan iman di tengah krisis moral dan lingkungan.
- Seruan anak-anak muda akan masa depan yang damai dan bermartabat.
Tuhan mendengar semua itu. Dan dalam waktu-Nya, Dia akan membatasi kuasa-kuasa yang menghancurkan dan akan memulihkan umat-Nya untuk memerintah bersama-Nya.
Aplikasi untuk Gereja
- Tetap setia dan jangan menyerah dalam pergumulan
Mungkin belum ada jawaban langsung. Tapi jangan salah: Tuhan sudah bekerja. Seruanmu didengar dan dicatat di hadapan-Nya. - Berani menjadi suara profetik di tengah dunia yang rusak
Seperti para martir dalam Wahyu, mari kita bersaksi dengan berani—dalam pelayanan, dalam memperjuangkan kebenaran, dalam menjaga bumi dan tanah yang Tuhan titipkan. - Bangkit dan ambil bagian dalam pemerintahan Kristus hari ini
Kita bukan hanya menunggu masa depan. Sekarang pun kita dipanggil untuk memerintah bersama Kristus—dengan hidup benar, mengasihi, melayani, dan memberdayakan sesama.
Penutup
Tuhan yang kita sembah bukan Tuhan yang tuli atau lamban. Dia mendengar. Dia bertindak. Wahyu 20 adalah bukti bahwa tidak ada seruan yang sia-sia di hadapan Allah. Bahkan seruan dalam penderitaan, dalam ketidakadilan, dalam kesunyian—semua itu sampai ke takhta-Nya.
Maka tetaplah berseru. Tetaplah setia.
Karena Tuhan mendengar, dan akan membangkitkan umat-Nya untuk memerintah bersama Dia.
Amin.